Profil Desa

Pendirian Desa Lintang

Pada Zaman dahulu masyarakat hidup berkelompok-kelompok membuka ladang (Ume), kelompok tersebut dinamakan kubok. Begitulah ceritanya di pinggir sungai Lintang hidup sekelompok masyarakat yang dipimpin oleh Tuk Aik Seruk. Lama kelamaan kubok/kelompok masyarakat ini menjadi ramai dan kelompok/kubok ini beruba menjadi kampong.

Kampong ini diberi nama kampong lintang karena masyarakatnya tinggal di sepanjang sungai Lintang. Sungai lintang adalah anak sungai Lenggang. Sungai ini diberi nama sungai lintang karena sungai ini mengalir dari hulu ke hilir melintangi matahari terbit dan terbenam. Sejak itu kampong ini diberi nama kampong Lintang.

Pada Awal Kemerdekaan kampong Lintang ini diberi nama Desa Lintang. Desa Lintang terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun yaitu  Dusun Lintang, Dusun Langkang dan Dusun Aik Madu. sampai tahun 2002. Pada tahun 2002 Dusun Lintang dibagi lagi menjadi Dua Dusun yaitu Dusun Lintang dan Dusun Air selumar. Pada Tahun 2008 sehubungan dengan lahirnya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan mekarnya Belitung Timur dari Belitung Induk, Desa Lintang pun ikut dipekarkan menjadi 2 (dua) desa yaitu Desa Lintang dan Desa Aik Madu.

Visi & Misi

Visi

Mewujudkan Desa Lintang Menjadi Desa Wisata Yang Maju Dan Berbudaya

Misi

Membenahi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas-asas Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bersih.

Membangun Ekonomi Kerakyatan dengan Menguatkan BUMDesa serta Pemberdayaan Masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan.

Mengembangkan Pariwisata dan Kebudayaan Desa.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat di bidang Kesehatan, Pendidikan Pemuda, Olahraga dan Kerakyatan.

Objek Daya dan Tarik Wisata (ODTW) Alam

Istilah Tebat Rasau diambil dari kata “Tebat” yang bermakna “Bendungan” yang terbentuk secara alami di Sungai Lenggang. Sedangkan “Rasau” merupakan jenis tumbuhan yang berwarna hijau, yaitu pandanus helicopus yang tumbuh lebat secara alami di Sungai Lenggang.

Dilabeli sebagai Geosite Rawa Kenozoikum Tebat Rasau oleh pemerintah daerah setempat, kini Tebat Rasau merupakan salah satu objek wisata di Pulau Belitong yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO Global Geopark (UGG).

Rawa Kenozoikum Tebat Rasau adalah catatan dari rifting yang tersebar luas di Sundalandia selama era pertengahan Kenozoikum. Rifting luas ini bertanggung jawab atas rawa planar dan dikenal sebagai rawa rheotropic.

Objek Daya dan Tarik Wisata (ODTW) Budaya

Sekolah Budaya Terajak merupakan sekolah pelestarian kebudayaan di Desa Lintang. Tujuan didirikan sekolah Budaya Terajak ini untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Desa Lintang. Sekolah Budaya Terajak ini didirikan sejak tahun 2020. Nama dari terajak merupakan singkatan dari Tradisi Jaman Bahelak.
Sekolah Budaya Terajak ini didirikan karena adanya program daya desa yang ditunjuk langsung dari Kementerian untuk mereka yang mengelola/mencari segala potensi yang ada di desa. Sekolah Budaya Terajak ini langsung ditandatangani oleh Bupati Belitung Timur Bapak Burhanudin. Aktivitas yang biasanya di lakukan di Sekolah Budaya Terajak ini yaitu : 
1. Pelestarian permainan tradisional
2. Cara membuat permainan tradisional
3. Belajar mengenai sejarah

Struktur Pemerintahan Desa

Struktur Badan Permusyawaratan Desa